Rabu, 02 Desember 2009

TEKAD, NIAT, USAHA, DOA : FONDASI KESUKSESAN!


TEKAD, NIAT, USAHA, DOA : FONDASI KESUKSESAN!

 “Tidak ada yang mustahil, selama ada tekad dan niat,;selama ada usaha; selama ada restu orang tua;  dan selama Allah berkehendak”
-Farobi Yudhistira-
Salam sukses!
Mari mulai hidup ini dengan penuh gairah. Mensyukuri apa yang ada disekitar kita, ketika kita mulai membuka mata, lihatlah sekeliling kita, betapa sangat beruntungnya kita. Tak ada kekurangan. Segalanya penuh dengan kenikmatan. Sungguh indah. Keluarga kita, orang-orang di sekitar kita selalu ada untuk kita. Luar biasa. Semua begitu baik, tak ada yang luput dari keinginan. Sungguh sempurna. Karena itulah marilah kita wujudkan rasa syukur kita dengan berusaha sebaik mungkin untuk mereka yang kita cintai, dan semua yang kita miliki.
 Sesungguhnya ‘berusaha’ itu sangat menyenangkan. Membuat hidup kita tak hampa, banyak yang dapat kita lakukan. Semua impian-impian kita akan dapat terwujud dengan usaha. Begitu menyenangkan, begitu menggairahkan! Semua yang baik-baik juga berawal dari usaha juga. Dengan niat yang baik, dan dengan tekad yang tertata. Ketika kita sudah berusaha semampu kita, semua seolah berjalan dengan sendirinya. Membawa tiap-tiap inchi tubuh kita terbang menuju kesuksesan. Apa yang kita lakukan dengan usaha kita juga terkandung segala doa kita dan harapan-harapan kita. Seolah alam telah menjawab semua doa kita, mulai menuju jalan yang lurus dimana terdapat cahaya yang selalu siap untuk memandu. Dengan kata lain Allah telah menjawab segala doa kita.
Namun, hasil yang kita inginkan belum tentu tercapai sesuai dengan waktu yang telah kita tetapkan. Allah selalu punya rencana lain dibalik semua cobaanNya. Hasil akhir bukanlah suatu kesuksesan. Dalam sebuah acara talkshow di fakultas teknik UGM, saya pernah mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber tentang arti dari kesuksesan. Kesuksesan dalam hidup adalah proses yang kita alami sekarang. Johanes Surya dalam bukunya mestakung mengatakan untuk mencapai sesuatu kita perlu menempatkan diri kita dalam kondisi kristis.menyesuaikan diri lalu mencapainya, dan melampauinya. Lalu tempatkan kembali diri kita pada kondisi kritis yang lain, lalu capai tujuan yang lain. Yang artinya setelah kita mencapai tujuan, kita tidak merasakan kebahagian kecuali hanya sebentar saja, namun apa yang kita alami akan selalu terasa di hati kita, terukir dalam jiwa dan raga kita. Tujuan hanyalah dampak dari proses yang kita lalu. Dalam acara Golden Ways, salah satu tokoh favorit saya, Mario Teguh mengatakan memintalah kepada Tuhan dengan baik dan sungguh-sungguh tentang harapan dan keinginan anda, lalu setelah itu pantaskanlah diri anda untuk cita-cita anda.
“Hal yang paling mudah dilakukan di dunia ini adalah berusaha!”
-Farobi Yudhistira-
             Tidak ada hal yang susah kalau kita mau berusaha. Semua pasti bisa asal kita punya tekad dan niat. Berusahalah (baca : ikhtiar) dengan sungguh-sungguh, dengan segenap kemampuan, tanpa mengeluh. Sesungguhnya segala keluhan melemahkan hati kita dari tekad yang akan kita jalankan, dari usaha yang akan kita usahakan dari doa yang akan kita panjatkan. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lemah dan ragu. Itulah bukti dari keluhan mampu menghancurkan semua. Hanya tekad, niat, dan doa yang benar yang mampu menjauhkan dari segala keluhan. Namun jika perkataan itu hanya terucap sekali ketika hal tersebut baru saja terjadi, kemudian tak terulang kembali, itu hanyalah semacam persaan kecewa dari hati yang terdalam, bukan keluhan.
“Abaikan keinginan untuk mengeluh. Mudahkan diri anda untuk setuju pada apa yang sedang dan sudah terjadi. Nikmati jika sudah sesuai dan koreksi jika diperlukan.”
(Dikutip dari Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu)
            Sekali lagi mari kita dengan penuh kesadaran, kita luruskan niat kita, kita kokohkan tekad kita, kita ledakkan usaha kita, dan berdoalah dengan sungguh-sungguh, mintalah kepada Sang Maha Pemberi, lalu pasrahkanlah segalanya.
“Sukses sejati hadir saat anda berikhtiar seolah segalanya bergantung kepada anda, dan berdoalah seolah semuanya bergantung kepada Tuhan.”
-Oprah Winfrey-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar